Masihkah kita butuh Tuhan dalam hidup ini? Siapa sih Dia?

 

“Ketika seseorang memposisikan dirinya sebagai seorang anak,

yang harus menunjukkan baktinya kepada orang tua dikala jauh..”

 

“Ketika seseorang memposisikan dirinya sebagai mahasiswa,

yang tenaga dan fikirannya diperas habis-habisan

oleh deadline tugas-tugas yang tak kenal kompromi..”

 

“Ketika seseorang memposisikan dirinya sebagai aktivis,

yang waktunya habis untuk berhubungan dengan orang yang satu dengan orang lainnya,

yang waktunya lebih banyak digunakan untuk membuktikan komitmen dan loyalitas,

yang waktunya habis untuk rapat sana rapat sini, acara ini acara itu,

hingga tak ada waktu yang tersisa untuk memikirkan dirinya sendiri..”

 

“Ketika seseorang memposisikan dirinya sebagai remaja pria/wanita pada umumnya,

yang terus menerus memikirkan tentang cinta dan cinta,

bagaimana caranya agar aku mendapatkan dia?

dengan cara apa aku bisa menjaganya agar tetap setia?

apa yang harus kulakukan untuk membuatnya bahagia?

bagaimana agar aku bisa bahagia dengan dirinya..?”

 

Namun . . .

Ketika kita ditanya mengenai posisi dan amanahnya sebagai seorang MUSLIM,

kira-kira apa yang akan kita jawab?

Mungkin saja,

Maaf, aku ada tugas ini dan itu

Maaf, ada amanah orang tua yang jauh lebih penting

Maaf, aku ada rapat sampai malam

Maaf, aku enggak mau ikut-ikutan, entar disangka nyeleneh, sesat, atau teroris lagi

Sorry bro, aku ada janji sama dia, enggak enak kalo dibatalin gitu aja..

 

Lalu..

Dimana Allah?

Siapa sih Dia?

Di urutan keberapa Allah di hati kita?

Sampai kapan Tuhan “seakan tak berdaya dan tak berhak mengatur hidup kita”

MASIH PENTINGKAH TUHAN BUAT KITA atau APAKAH KITA MASIH MEMBUTUHKAN TUHAN SAAT INI?

 

 

 

wallahu a’lam..

sama-sama introspeksi, menyesal dan bertaubat serta saling mengingatkan..

jangan pernah “sok atau berpura-pura” introspeksi, menyesal, bertaubat

selama TUHAN masih belum menempati posisi pertama di hatimu..

 

Astaghfirullah,

mohon ampun jika ada kekeliruan, kesalahan dan kekhilafan dalam catatan kecil ini..

 

Wassalam..

 

 

 

 

 

Yogyakarta, 3 Desember 2011/6 Muharram 1433 H

 

 

Muhammad FadLi

Tinggalkan komentar